Seri Dunia Mistik: Menyelami Tauhid

Gambar. Seri Dunis Mistik: Menyelami Tauhid - www.hudacendekia.or.id

Bagikan :

Seri Dunia Mistik: Menyelami Tauhid

  1. Tauhid adalah mengesakan Alloh dalam rububiyah-Nya, yaitu dalam perbuatan-perbuatan dan kekuasaan-Nya, meng-Esa-kan dan memuliakan nama-nama dan sifat-sifat-Nya serta mengesakan Alloh pada hak-hak-Nya sebagai Ilah (Tuhan)  seluruh alam.        
  2. Hanya Alloh-lah Pencipta alam semesta dan semua yang ada di dalamnya, Pemberi dan Pencegah, Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan, Yang Mengadakan dan Yang Meniadakan. Pengatur dan Penentu segala-galanya, Raja dan Pemilik semuanya. Maha Suci Alloh dari segala sifat kekurangan dan kelemahan.
  3. Alloh mempunyai nama-nama yang mulia dan sifat-sifat yang agung serta sempurna, yang tidak ada padanya suatu kekurangan pun juga kelemahan atau keburukan. Tidak ada suatu makhluk pun yang  mempunyai sifat yang sebanding dengan sifat-sifat-Nya.
  4. Kita diperintah untuk beribadah hanya kepada Alloh saja dan dilarang keras beribadah kepada selain-Nya dengan bentuk apapun juga dan sekecil apapun juga. Karena hanya Alloh-lah sebenar-benarnya Tuhan yang harus disembah. Sedangkan sesembahan lainnya adalah Tuhan-Tuhan palsu. Alloh Ta’ala berfirman: “Beribadahlah kepada Alloh dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.” (QS. an-Nisa’ [4]: 36). Katakanlah, “Sesungguhnya aku diperintah untuk hanya menyembah Alloh dan tidak mempersekutukan sesuatupun dengan Dia. Hanya kepada-Nya aku seru (manusia) dan hanya kepada-Nya aku kembali”. (QS. ar-Ro’du [13]: 36). Katakanlah: “Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku dan aku tidak mempersekutukan sesuatupun dengan-Nya”. (QS. al-Jin [72]: 20).
  5. Tauhid merupakan tujuan penciptaan manusia. Alloh Ta’ala berfirman, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku saja.” (QS. adz-Dzariyat [51]: 56). Arti dari (supaya mereka beribadah kepada-Ku saja) adalah supaya mereka mentauhidkan-Ku).

Baca Artikel Lainnya!

  1. Tauhid adalah inti dakwah para rosul. Para rosul, sejak rosul pertama hingga terakhir menyeru umatnya kepada satu seruan, yaitu untuk beribadah kepada Alloh semata, tidak ada sekutu bagi-Nya dan menyeru mereka agar menjauh dari kesyirikan sekalipun. Alloh Ta’ala berfirman, “Dan Kami tidak mengutus seorang rasul sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Ilah(yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” (QS. al-Anbiya [21]: 25). Alloh Ta’ala berfirman, “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rosul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Beribadahlah kepada Alloh saja dan jauhilah thagut.” (QS. An-Nahl [16]: 36) (Seri Dunia Mistik)
  2. Tauhid merupakan sebab utama terhapusnya dosa-dosa.

Dalam hadits Qudsi, Alloh Ta’ala berfirman:                   

يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطاَياَ ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكْ بِي شَيْئاً لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً

“Wahai anak cucu Adam, seandainya engkau datang menemui-Ku dengan membawa kesalahan (dosa) sepenuh bumi namun dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatupun, niscaya Aku akan menemuimu dengan membawa ampunan sepenuh bumi pula!” (HR. Tirmidzi) (Seri Dunia Mistik)

  1. Tauhid adalah hak yang paling besar.

Rosululloh Sholallohu ‘alaihi Wassalam bersabda kepada Mu’adz bin Jabal:

يَا مُعَاذُ أتَدْرِي ما حَقُّ اللهِ عَلَى العِبَادِ وَمَا حَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللَّهِ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ حَقُّ اللَّهِ عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوهُ وَلاَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَحَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللَّهِ أَنْ لاَ يُعَذِّبَ مَنْ لاَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا

“Wahai Muadz, tahukah engkau, apakah hak Alloh atas para hamba-Nya dan apa hak para hamba atas Alloh?’ Maka Mu’adz menjawab: ‘Alloh dan Rosul-Nya  yang lebih tahu.’ Lalu beliau bersabda: ‘Hak Alloh atas para hamba-Nya adalah hendaknya mereka menyembah kepada-Nya semata dan tidak menyekutukan-Nya, sedangkan hak para hamba terhadap Alloh adalah bahwa Dia tidak akan menyiksa siapa saja yang tidak menyekutukan-Nya.” (HR. Bukhori dan Muslim) (Seri Dunia Mistik)

  1. Tauhid merupakan satu-satunya kunci untuk mendapatkan kepemimpinan dan kekhalifahan di muka bumi. Alloh Ta’ala berfirman: “Dan Alloh telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan merubah (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang yang fasik.”  (QS. An-Nur [24]: 55). Alloh mengaitkan kekuasaan di muka bumi, keteguhan agama dan mendapatkan rasa aman   sentausa dengan beribadah hanya kepada-Nya semata dan tidak mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Nya.

  1. Tauhid memenuhi hati para ahlinya dengan keamanan dan ketenangan. Dia tidak ada memiliki rasa takut kecuali kepada Alloh. Tauhid menutup rapat celah-celah kekhawatiran terhadap rezeki, jiwa dan keluarga. Seorang mukmin yang mengesakan Alloh hanya takut Alloh. Karena itu, ia merasa aman ketika manusia ketakutan, serta merasa tenang ketika mereka kalut. Alloh Ta’ala berfirman: “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. al-An’am [6]: 82)
  1. Tauhid memberikan kekuatan jiwa kepada pemiliknya, karena jiwanya penuh harap kepada Alloh, percaya dan tawakkal kepada-Nya, ridha atas ketentuan-Nya, sabar atas musibahnya, serta sama sekali tak mengharap sesuatu kepada makhluk. Ia hanya menghadap dan meminta kepada-Nya jiwanya kokoh seperti gunung. Bila datang musibah ia segera menghadap kepada Alloh agar dibebaskan darinya. Ia tidak meminta kepada orang-orang mati. Semboyannya ialah sabda Rosululloh Sholallohu ‘alaihi Wassalam.

إَذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ

“Bila kamu meminta, maka mintalah kepada Alloh. Dan bila kamu mohon pertolongan, maka mohonlah pertolongan kepada Alloh.” (HR. Tirmidzi)

  1. Tauhid memeperkuat barisan kaum muslimin dalam mengalahkan musuh-musuh mereka, karena mereka memiliki satu agama satu aqidah. Alloh Ta’ala berfirman: “Dan berpeganglah kalian semuanya kepada tali (agama) Alloh, dan janganlah kalian bercerai-berai , dan ingatlah akan nikmat Alloh kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Alloh mempersatukan hati kalian, lalu menjadilah kalian karena nikmat Alloh orang yang bersaudara; dan kalian telah berada di tepi jurang neraka, lalu Alloh menyelamatkan kaliandaripadanya. Demikianlah Alloh menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kalian, agar kalian mendapat petunjuk.” (QS. Ali Imran [3]: 103). Perselisihan dalam aqidah dan tauhid merupakan sebab perpecahan, perselisihan, dan permusuhan.

Alloh Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa golongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah (terserah) kepada Alloh, kemudian Alloh akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.”  (QS. al-An’am [6]: 159)

Dukung Program Huda Cendekia, Sedekah Santri Penghafal Qur’an

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kategori
WhatsApp chat

Assalamualaikum,..

Sahabat shalih/shaliha bantu para santri untuk bisa menghafal al-Qur’an yuk, dengan bersedekah di program

Beasiswa untuk Santri Penghafal Al-Qur'an

× How can I help you?