Siapa yang tidak kenal Mohamed Salah? Mo Salah, panggilan akrabnya, merupakan pemain klub sepakbola Liverpool berkebangsaan Mesir yang saat ini merupakan pemain bola fenomenal dunia.
Tahun ini saja, Salah mendapatkan penghargaan sebagai Premier League Player of the Season dan Premier League Golden Boot setelah mencetak 43 gol dalam 46 pertandingan.
Ia juga berperan besar mengantarkan Liverpool ke final Piala Champions baru-baru ini. Tidak heran, menurut situs Soccerladuma, manajemen Liverpool berencana untuk menaikkan gaji Salah, yang saat ini berkisar sebesar GBP 90.000 atau 1.7 miliar rupiah per pekan, secara besar-besaran.
Namun demikian, mungkin banyak yang tidak tahu bahwa Mo Salah juga digelari sebagai ‘Charitable King’ oleh fans Liverpool.
Beberapa waktu lalu, pemain sepakbola berusia 25 tahun ini mengirimkan Jersey terbarunya kepada super fan Mohamed Abdel Karim yang sebelumnya mengenakan baju kaos bernomor punggung ‘SALAH 10’ yang ditulis tangan sendiri oleh bocah tersebut.
Tidak hanya itu, di Nagrig, kota kelahirannya di Mesir, ia juga membangun sekolah dan rumah sakit untuk anak-anak penderita kanker. Kedermawanannya menjadi buah bibir netizen, khususnya pencinta sepakbola dan umat Islam di seluruh dunia.
Kedermawanan sesungguhnya merupakan salah satu sifat yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Sedekah juga merupakan salah satu amalan utama di bulan Ramadhan. Ali bin Muhammad Ad-Dahhami, dalam buku “Sedekahlah, Maka Kau Akan Kaya” membeberkan beberapa keutamaan sedekah.
Keutamaan tersebut antara lain menolak bahaya, melipatgandakan kekayaan dan pahala, memadamkan kemarahan Allah SWT, menghapus dosa dan kesalahan serta pelindung dari siksa neraka. Beliau menekankan bahwa Allah SWT telah menjanjikan kekayaan dan pahala yang berlipat ganda dengan sedekah.
Dalam Surat Al Baqarah ayat 261 dikatakan bahwa “Perumpamaan (nafkah/sedekah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.
Ad-Dahhami juga menerangkan bagaimana cara melaksanakan sedekah yang paling utama, adab-adab dalam bersedekah, serta beberapa contoh dan teladan dalam bersedekah.
Terkadang tidak mudah mencerna dan memahami hubungan sedekah dengan menolak bahaya atau mendatangkan kekayaan, apalagi ketika sedekah dimaknai sebagai pemberian dalam bentuk uang. Ini merupakan miskonsepsi yang sering terjadi dalam masyarakat.
Padahal, sedekah sebenarnya bermakna pemberian seorang Muslim kepada orang lain secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu.
Sedekah ada yang sifatnya wajib, yang dikenal dengan zakat, dan ada yang sunnah seperti infak. Dari segi bentuknya, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Musa, sedekah mencakup segala amal atau perbuatan baik dan tidak terbatas pada mengeluarkan atau menyumbangkan harta, tetapi mencakup juga bantuan kepada orang yang membutuhkan, menganjurkan kebaikan dan menahan diri dari kejahatan.
Bahkan, dalam sebuah hadis dikatakan bahwa “Memberikan senyuman kepada saudaramu adalah sedekah.” (HR. Tirmidzi 1956). Dengan demikian, memberikan bantuan berupa uang dan barang, memberikan tenaga dan waktu untuk membantu orang yang membutuhkan serta berbagi ilmu yang bermanfaat lewat media sosial juga merupakan bentuk-bentuk sedekah.
Di bulan Ramadhan, Allah SWT sangatlah pemurah. Pahala bersedekah dilipatgandakan. Tidak hanya itu, kemudahan-kemudahan dalam bersedekah dan meraih pahala maksimal juga diberikan.
Jika seseorang yang memberi sedekah dalam bentuk hidangan berbuka puasa kepada orang lain, misalnya, maka pahala dari orang yang berpuasa tersebut akan mengalir kepada orang yang bersedekah tanpa sedikitpun mengurangi pahala orang yang bersedekah (HR Tirmidzi 807). Bayangkan, sedemikian mudahnya mendapatkan pahala di bulan Ramadhan.
Kadang-kadang juga ada kekhawatiran bahwa kekayaan yang disedekahkan atau diberikan kepada orang lain akan membuat seseorang jatuh miskin. Namun demikian, hal ini merupakan kekhawatiran yang tidak beralasan. Rasanya tidak pernah terdengar cerita bahwa seseorang jatuh miskin karena bersedekah. Yang ada, seseorang malah menjadi tambah kaya setelah bersedekah.
Hal ini sesuai dengan hadith Rasulullah SAW yang mengatakan bahwa sedekah tidak akan mengurangi harta (HR Tirmidzi). Bahkan, beliau pernah mengatakan “Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah.” (HR. Al-Baihaqi). Dengan demikian, jelas bahwa sedekah memang dijanjikan akan menambah rezeki oleh empunya rezeki.
Namun demikian, pertanyaan berikutnya muncul. Bagaimana carannya agar sedekah bisa mendatangkan kekayaan dan keberkahan? Sekurang-kurangnya ada tiga cara atau syarat agar sedekah bisa membuat kaya dan berkah.
- Lakukan dengan niat yang benar dan ikhlas
Syarat pertama agar sedekah bisa membuat kaya dan berkah adalah keikhlasan dalam melakukan atau memberikan sedekah. Ikhlas disini bermakna bahwa pemberian tersebut dilakukan dengan niat baik ingin untuk membantu sesama serta untuk mengharapkan ridho dan kemudahan rezeki Allah SWT, bukan mengharapkan pujian dan balasan dari orang lain.
Jika niat sudah benar dan ikhlas, maka hati juga akan merasa senang ketika bersedekah. Orang yang dibantupun akan merasa senang. Dengan perasaan hati yang senang, seseorang akan bisa melakukan aktivitas lainnya seperti bekerja dan belajar dengan baik, yang merupakan kunci keberhasilan dalam bekerja.
- Sedekahkan yang dicintai
Banyak orang ingin mendapatkan kekayaan dari Allah SWT namun pelit, atau tidak memberikan yang terbaik, ketika memberi atau bersedekah. Padahal, Rasulullah SAW telah memberikan contoh bahwa sedekah itu seyogyanya dengan memberikan hal yang terbaik dan dicintai.
Hal ini terlihat dari sebuah kisah yang dituturkan oleh seorang sahabat Sahl bin Saad. Ia menceritakan bahwa suatu hari datang seorang perempuan menghadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW sepotong syamlah (baju lapang yang menutup seluruh badan) yang ujungnya ditenun. Rasulullah SAW sangat menyukai syamlah tersebut dan sering memakainya. Beberapa waktu kemudian, tiba-tiba datang seorang laki-laki meminta syamlah tersebut. Rasulullah SAW pun memberikannya, walaupun sahabat sempat mengecam laki-laki tersebut karena permintaannya kepada Rasulullah SAW (HR Bukhari).
- Perbanyak amal ibadah lain dan sempurnakan ikhtiar dengan doa
Setelah bersedekah dengan ikhlas dan memberikan ‘barang’ yang dicintai (uang, barang, waktu, tenaga, dll), selanjutnya ibadah lainnya seperti shalat lima waktu dan membaca Al-Qur’an tetap harus dilakukan. Pekerjaan dan ikhtiar untuk mencapai target atau tujuan yang dicita-citakan juga harus dikerjakan dengan sebaik mungkin.
Jangan lupa untuk menyempurnakan ikhtiar dengan doa kepada Allah SWT. Lakukan hal ini secara terus menerus dan jangan lupa untuk selalu berusaha di jalan Allah dalam mendapatkan limpahan rezeki.
Dalam hal bersedekah, Rasulullah SAW merupakan teladan kita. Ibnu Abbas RA menceritakan bahwa Rasulullah SAW adalah manusia yang paling dermawan, terutama di bulan Ramadhan. Bahkan, kedermawanan beliau dianggap melebihi angin yang berhembus (HR Bukhari dan Muslim).
Demikian juga halnya dengan para sahabat. Umar bin Khattab pernah menyumbangkan separuh kekayaannya untuk membantu umat Islam, sementara Abu Bakr pernah dilaporkan menyumbangkan seluruh kekayaannya untuk kepentingan Islam.
Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib juga terkenal dengan kedermawanannya. Bahkan, selebritis seperti Mo Salah juga sangat gemar berderma, yang mungkin menjadi salah satu rahasia dibalik kesuksesannya dalam berkarir di dunia sepakbola.
Jika memang demikian, tunggu apa lagi. Ayo perbanyak bersedekah, khususnya di bulan Ramadhan yang mulia ini. Dan jangan lupa, niatkan dengan benar dan ikhlas untuk memberikan manfaat.
Inshaallah akan menambah kekayaan dan keberkahan, tidak hanya bagi diri sendiri namun juga kepada sesama, seperti halnya yang dilakuka Mo Salah. Selamat bersedekah.
Sumber : https://kumparan.com