Seri Dunia Mistik: Hakikat Mistik

Gambar. Hakikat Mistik - www.hudacendekia.or.id

Bagikan :

HAKIKAT MISTIK

  1. Mistik adalah suatu fenomena yang terlahirkan dari alam gaib ke alam nyata hasil dari persekutuan antara manusia dengan setan melalui penyembahan atau peribadatan dengan ritual tertentu yang dilakukan oleh manusia (dukun, paranormal dan yang sejenisnya) untuk setan yang dengan sendirinya pada posisi ini sudah dipertuhankan oleh sang manusia.
  2. Penyembahan atau peribadatan yang dilakukan oleh sang dukun kepada setan terdiri dari berbagai bentuk yang semuanya mengandung kesyirikan dan kekufuran kepada Alloh di antaranya sebagai berikut:
  • Bersumpah atas nama jin atau setan.

Sang dukun masuk ke ruangan yang gelap. Kemudian duduk dan membaca mantra-mantra yang mengandung kesyirikan disertai dengan bersumpah atas nama setan atau jin. Hal itu dilakukan dengan tujuan meminta bantuan kepada setan.

  • Pengorbanan tumbal.

Metode pengorbanan tumbal dilakukan dengan cara menyiapkan seekor burung, ayam, atau binatang lainnya, dengan sifat-sifat tertentu sesuai permintaan jin. Biasanya hewan tersebut berwarna hitam karena jin memang menyukai yang berwarna hitam dibandingkan warna yang lain. Hewan tersebut setelah disembelih dibuang ke bangunan tua, sumur-sumur, atau rumah-rumah kosong, yang biasanya menjadi tempat tinggal jin.

Baca Artikel Lainnya!

  • Melakukan penistaan.

Cara ini dikenal dengan penistaan diri atau thoriqotus sufliyyah. Dukun yang melakukan ini memiliki sekolompok setan yang besar yang siap melayani dan menjalankan perintah-perintahnya. Cara ini biasanya dilakukan oleh dukun-semoga Alloh melaknatnya- menjadikan mushaf sebagai alas kakinya, kemudian memakainya untuk masuk ke dalam WC. Di dalam WC, dukun membaca mantra-mantra yang mengandung kekufuran dan kesyirikan untuk mengundang jin kemudian mereka memerintahkan kepada jin untuk melaksanakan apa yang dikehendaki oleh sang dukun.

  • Menulis ayat-ayat al-Qur’an dengan sesuatu yang najis.

Sang dukun-semoga Alloh melaknatnya- mengundang jin dengan cara menulis ayat-ayat al-Qur’an dengan darah haid atau dengan benda-benda najis lainnya. Kemudian ia membaca mantra-mantra yang mengandung kemusyrikan, hingga datang jin yang diinginkan kemudian memerintahkan kepadanya apa yang menjadi keinginannya.

  • Menulis ayat-ayat al-Qur’an dengan cara terbalik atau sungsang.

Di dalam cara ini-semoga Alloh melaknat dukun-menulis salah satu surat al-Qur’an dengan huruf-huruf terpisah secara terbalik (sungsang), yaitu menulisnya dari belakang ke depan. Kemudian dukun tersebut membaca mantra-mantra yang mengandung kemusyrikan sampai jin yang diinginkannya datang dan menjalankan perintah-perintahnya. Cara ini juga dilarang karena mengandung kemusyrikan dan kekufuran.

  • Menyembah binatang.

Cara ini dikenal dengan nama “Rashdu” (mengitai binatang-binantang) karena dukun mengintai dan menunggu binatang-binantang tertentu. Kemudian mengajaknya berbicara dengan menggunakan mantra-mantra sihir, lalu membaca mantra-mantra lainnya yang mengandung kesyirikan dan kekufuran kepada Alloh. Lalu sang dukun, melakukan gerakan-gerakan yang konon menurut mereka untuk menurunkan ramalan-ramalan binantang tersebut, tetapi sebenarnya hal itu merupakan ibadah kepada binatang, yang merupakan ibadah kepada selain Alloh. Sekalipun yang menyembah bianatang tersebut tidak menyadarinya. Setelah itu setan akan melaksanakan semua perintah dukun tersebut.

  • Memanfaatkan benda-benda bekas.

Penggunaan media ini di antaranya untuk pengobatan. Di dalam cara ini, dukun akan meminta benda yang pernah dipakai pasien, seperti sapu tangan, surban, baju, atau benda apa saja yang mengandung keringat. Kemudian sang dukun membaca surat tertentu dengan suara yang nyaring di hadapan pasien. Setelah itu sang dukun membaca mantra-mantra yang mengandung pertolongan kepada jin, memanggil, dan berdoa kepada mereka dengan suara yang pelan. Dengan cara demikian sang dukun akan mendeteksi dan mengobati penyakit pasien.

  1. Mistik bisa berbentuk:
  • Informasi dari pihak gaib yaitu setan (seperti ramalan dan yang sejenisnya).
  • Hal-hal yang mempengaruhi pemikiran dan panca indera (seperti pelet, hipnotis dan pengadaan sesuatu tanpa asal muasal yang rasional).
  • Hal-hal yang menyebabkan kemudaratan tertentu dari penyakit sampai kematian (seperti teluh, santet, tenung dan yang sejenisnya). Atau bentuk-bentuk lainnya yang sejenis.
  1. Islam mengharamkan umatnya belajar ilmu mistik.

Alloh Ta’ala berfirman: “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir).” (QS. al-Baqoroh [2]: 102)

Rosululloh Sholallohu ‘alaihi Wassalam bersabda: “Barangsiapa yang mempelajari sebagian ilmu nujum (astrologi), maka ia telah mempelajari sebagian ilmu sihir. Semakin bertambah mempelajari ilmu sihir tersebut, maka semakin bertambah pula dosanya.” (HR. Ibnu Majah dengan sanad shohih)

Rosululloh Sholallohu ‘alaihi Wassalam bersabda: “Bukanlah termasuk golongan kami orang yang mencari perdukunan atau melakukan perdukunan. (HR. Thobroni dengan sanad shohih)

  1. Sisi kemungkaran dunia mistik:
  • Mengaku mengetahui hal-hal yang ghaib, hal ini adalah syirik dalam tauhid rububiyyah, karena mengaku dapat mengetahui hal-hal yang ghaib. Padahal ini adalah kekhususan bagi Alloh semata, sebagaimana Alloh sebutkan dalam ayat berikut:

Alloh Ta’ala berfirman, “Katakanlah. Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Alloh” (QS. an-Naml [27]: 65)

  • Menggunakan mantra-mantra yang mengandung kesyirikan.

Rosululloh Sholallohu ‘alaihi Wassalam bersbada: “Sesungguhnya jampi-jampi, jimat-jimat dan pengasihan itu syirik.”  (HR. Ahmad dan Ibnu Majah dengan sanad shohih)

  • Bermitra dengan Jin atau setan, yang mana kerjasama tersebut berkosekwensi memberikan sebahagian ketaatan kepada Jin atau setan.
  • Berbuat dzolim kepada orang lain.

Rosululloh Sholallohu ‘alaihi Wassalam “Barangsiapa yang berbuat dzolim kepada saudaranya berupa kehormatan atau harta, maka hendaknya ia mengembalikannya sebelum tiba hari kiamat, dimana tidak berlaku lagi dinar atau dirham. Bila ia memiliki amal kebaikan (sholih) akan diambil darinya dan akan diberikan kepada saudaranya (orang yang terdzolimi). Namun jika tidak memiliki amal sholih, maka akan diambil keburukan dari saudaranya dan dibebankan kepadanya.” (HR. Bukhori)

  • Memakan harta orang lain dengan cara yang bathil.

Alloh Ta’ala berfirman, “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.” (QS. al-Baqarah [2]: 188)

Dukung Program Huda Cendekia, Sedekah Santri Penghafal Qur’an

Kategori
WhatsApp chat

Assalamualaikum,..

Sahabat shalih/shaliha bantu para santri untuk bisa menghafal al-Qur’an yuk, dengan bersedekah di program

Beasiswa untuk Santri Penghafal Al-Qur'an