Tag: kisah sahabat

  • Keteladanan Infak Sahabat Ibnu ‘Umar

    Keteladanan Infak Sahabat Ibnu ‘Umar

    hudacendekia.or.id | Nafi’, salah seorang hamba sahaya Ibnu ‘Umar mengatakan, “Ketika Ibnu ‘Umar heran melihat keberlimpahan harta, ia lalu berusaha untuk taqarrub (mendekat) kepada Alloh.”

    Nafi’ melanjutkan kisahnya, “Para budaknya mengetahui hal ini. Terkadang, ada salah seorang di antara mereka yang menyingsingkan lengan baju dan senantiasa beribadah di masjid. Ketika Ibnu ‘Umar melihat perilaku hambanya itu, dia lalu memerdekakannya. Para sahabatnya berkata, ‘Wahai Abu ‘Abdirrahman, demi Alloh, mereka melakukan hal itu hanya ingin menipumu.’

    Keteladanan Infak Sahabat Ibnu 'Umar

    Ibnu ‘Umar menjawab, ‘Orang yang menipu ku karena Alloh, berarti dia telah menipuku menuju jalan-Nya.’”

    Abu Ayyub bin Wa’il mengatakan, “Ibnu ‘Umar mendapat harta sebanyak 1.000 (seribu) real, dia lalu membagi-bagikannya, sampai-sampai dia berhutang satu dirham untuk memberi makan hewan tunggangannya.”

    Nafi’ meriwayatkan, Ibnu ‘Umar membagi-bagikan hartanya sebanyak 30.000 (tiga puluh ribu) dalam majelisnya. Setelah itu, selama sebulan dia tidak pernah makan selain sepotong daging.

    Abu Nu’aim meriwayatkan dari Muhammad bin Qais yang menceritakan bahwa, Ibnu ‘Umar tidak pernah makan, melainkan bersama-sama dengan orang miskin, sehingga hal itu membahayakan kesehatannya.

    Baca Juga: Kisah Keteladanan Infak Abu Bakar As Shiddiq Radh.

    Abu Bakar bin Hafsh menceritakan, Ibnu ‘Umar tidak pernah mau makan makanan, meliankan bersama-sama dengan anak yatim.

    Sa’id bin Hilal menceritakan, “Suatu ketika, ‘Abdullah bin ‘Umar sangat ingin makan ikan laut, tetapi yang ada tinggal seekor saja. Istrinya lalu menyiapkan ikan yang telah dimasak itu. Ketika ikan itu diletakkan di hadapan Ibnu ‘Umar, datanglah seorang pengemis di depan pintu. Ibnu ‘Umar lalu berkata, ‘Berikanlah ikan ini kepada pengemis itu.’”

    Istrinya berkata, “Subhanalloh! Biarlah aku memberinya uang satu dirham, dan engkau makanlah ikanmu.”

    Ibnu ‘Umar berkata, “Tidak, sesungguhnya Ibnu ‘Umar tidak menyukainya.”

    Sudah menjadi kebiasaan Ibnu ‘Umar ketika dia menyukai sesuatu, dia akan meninggalkannya dan menyedekahkannya kepada orang lain karena Alloh Subhanahuwata’ala.

    Baca Juga: Manfaat Sedekah

WhatsApp chat