NAMIMAH
- Namimah berarti mengadu domba atau memprovokasi, adalah menyampaikan omongan seseorang kepada orang lain, namun berdampak merusak.
Pengertian namimah sebagaimana dijelaskan Rosululloh Sholallohu ‘alaihi Wassalam dalam hadits berikut,
ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦِ ﻣَﺴْﻌُﻮﺩٍ ﻗَﺎﻝَ ﺇِﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻗَﺎﻝَ « ﺃَﻻَ ﺃُﻧَﺒِّﺌُﻜُﻢْ ﻣَﺎ ﺍﻟْﻌَﻀْﻪُ ﻫِﻰَ ﺍﻟﻨَّﻤِﻴﻤَﺔُ ﺍﻟْﻘَﺎﻟَﺔُ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ
Dari Abdullah bin Mas’ud, sesungguhnya Muhammad berkata, “Maukah kuberitahukan kepada kalian apa itu al’adhhu? Itulah namimah, perbuatan menyebarkan berita untuk merusak hubungan di antara sesame manusia” (HR. Muslim)
Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa namimah bertujuan merusak hubungan manusia. Beliau berkata,
ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟْﻌُﻠَﻤَﺎﺀ : ﺍﻟﻨَّﻤِﻴﻤَﺔ ﻧَﻘْﻞ ﻛَﻠَﺎﻡِ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺑَﻌْﻀِﻬِﻢْ ﺇِﻟَﻰ ﺑَﻌْﺾٍ ﻋَﻠَﻰ ﺟِﻬَﺔِ ﺍﻟْﺈِﻓْﺴَﺎﺩِ ﺑَﻴْﻨﻬﻢْ .
“Para ulama menjelaskan namimah adalah menyampaikan perkataan seseorang kepada orang lain dengan tujuan merusak hubungan di antara mereka.”
Contohnya si A mengatakan kepada si B yang membuat si C menjadi tidak suka kepada si B, baik itu perkataan dusta maupun perkataan benar. Sebaliknya, si A juga mengatakan kepada si C yang membuat si B tidak suka.
- Di antara bentuk ancaman yang akan diperoleh orang yang gemar berbuat namīmah adalah:
- Tidak akan masuk surga.
Rosululloh Sholallohu ‘alaihi Wassalam bersabda:
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ
“Tidak akan masuk surga orang yang suka namī-mah.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Ini adalah dalil bahwa namīmah termasuk dosa besar.
- Akan disiksa dalam kuburnya.
Rosululloh Sholallohu ‘alaihi Wassalam pernah lewat di samping dua kuburan lalu beliau bersabda: “Sungguh keduanya ini sedang disiksa, dan keduanya disiksa bukan karena sesuatu yang besar, padahal ia adalah besar. Adapun salah satunya, ia dahulu biasa berjalan menyampaikan namīmah, sedangkan yang satunya, ia tidak hati-hati dari air kencingnya.” (HR. Bukhori dan Muslim)
- Saudaraku…renungkanlah beberapa nasihat berikut agar engkau selamat dari adzab Alloh dan beruntung mendapatkan ridho-Nya:
- Alloh berfirman: “Tiada suatu ucapan pun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qof [50]: 18)
Apa saja yang kita ucapkan akan, dicatat oleh para malaikat Alloh dan akan dibalas pada hari kiamat. Boleh jadi kita menganggap ucapan kita sebagai suatu yang remeh namun, bernilai dosa besar di sisi Alloh sebagaimana sabda Rosululloh Sholallohu ‘alaihi Wassalam, “Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat yang ia tidak pernah memikirkannya -baik ataukah tidak-, lalu menyebabkan ia tergel-incir ke neraka lebih jauh daripada jarak antara timur dan barat.” (HR. Bukhori dan Muslim)
- Janganlah kita sia-siakan pahala amal sholih dengan ghibah atau namimah, karena barangsiapa yang mengghibah seseorang, maka nanti pada hari kiamat sebagian dari pahalanya akan diberikan kepada orang yang dighibahi.