Berikut sepenggal kisah keteladanan Infak Abu Bakar As Shiddiq Radhiallohu’anhu yang dikutip dari sebuah buku dan telah diceritakan dari masa ke masa bagaimana dermawannya Manusia terbaik setelah Rasululloh Sholallohu’alaihi wa sallam ini.

Keteladanan Infak Abu Bakar As Shiddiq

‘Umar berkata, “Suatu ketika, Rasululloh Sholallohu’alaihi wa sallam memerintahkan para sahabnya untuk bersedekah. kebetulan pada saat itu aku memiliki harta. Aku berkata dalam hati, “Hari ini aku bisa mengungguli Abu Bakar jika aku bisa mendahuluinya.”

Aku pun datang kepada Nabi dengan membaya separuh dari semua kekayaanku. Rasululloh bertanya kepadaku, “Apa yang engkau tinggalkan untuk keluargamu.”

Aku menjawab, “Aku tinggalkan untuk mereka sebanyak harta ini (setengahnya).”

selanjutnya, Abu Bakar datang dengan membawa seluruh harta miliknya. Rasululloh lantas bertanya kepadanya, ‘Apa yang engkau tinggalkan untuk keluargamu?”

Abu Bakar menjawab, “Aku tinggalkan untuk mereka Alloh dan Rasul-Nya.”

‘Umar pun berkata, “Selamanya aku tidak bisa mengunggulinya dalam hal apa pun.” (HR. Abu Dawud, Ad-Darimi, Hakim, Baihaqi, dan Tirmidzi)

Ibnu Ishaq meriwayatkan dari ‘Asma’ yang menceritakan bahwa, saat Rasululloh Sholallohu’alaihi wa sallam pergi bersama Abu Bakar (untuk hijrah ke Madinah-Penj), saat itu Abu Bakar membawa semua kekayaannya sejumlah lima ribu dirham. Abu Bakar berangkat bersama Rasululloh dengan membawa uang itu.

Asma’ melanjutkan, “kakekku, Abu Quhafah – yang matanya sudah tidak bisa melihat -, kemudian mendatangi kami. Kakekku berkata, “Demi Alloh, aku mengira ayahmu telah membuat kalian kelaparan dengan membawa semua uangnya.”

Aku berkata, “Tidak wahai kakekku. Dia (ayahku) telah meninggalkan kebaikan berupa harta yang banyak untuk kami.” Aku lalu mengambil beberapa buah batu kemudian aku letakkan di jendela rumah, tempat ayahku biasa menyimpan uang. Setelah itu, aku meletekkan beberapa potong kain. Setelah itu aku menuntun tangan kakekku untuk memegangnya,

Aku berkata, “Wahai kakekku. Letakkanlah tanganmu di atas uang ini.” Kakekku kemudian meletekkan tangannya pada tempat itu sembari berkata, “Tidak mengapa jika dia meninggalkan ini untuk kalian, bearti dia telah berbuat baik.” Asma berkata, “Beginilah aku sampai kepada kalian. Demi Alloh, ayahku sama sekali tidak meninggalkan apapun. Akan tetapi, aku melakukan hal itu hanya ingin menenangkan orang tua itu.”

Baca Juga: Kedermawanan Rasululloh Sholallohu’alaihi wa sallam

Artikel dengan dulull “Kisah Keteladanan Infak Abu Bakar As Shiddiq Radh.”Dikutip dari Buku Terjemah dengan Judul: “Dahsyatnya Terapi Sedekah”, Judul Asli: “At-Tadawi bish-Shadaqah”. Ditulis oleh Syaikh Hasan bin Ahmad bin Hasan Hammam.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WhatsApp chat

Assalamualaikum,..

Sahabat shalih/shaliha bantu para santri untuk bisa menghafal al-Qur’an yuk, dengan bersedekah di program

Beasiswa untuk Santri Penghafal Al-Qur'an