Mereka senantiasa menjaga shalat lima waktu berjama’ah. Sebagian mereka juga rajin shalat sunnah seperti dhuha, tahajud, shalat hajat dan lainnya. Merekalah para santri Ma’had Huda Islami.
Para santri Ma’had Huda Islami menjunjung hikmah (pelajaran) dari diisra’ dan dimi’rajkannya Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wassallam. Salah satunya adalah shalat. Shalat adalah tiang agama dan menjadi rukun kedua setelah syahadat.
Suatu saat, Umar bin Khatab radhiyallahu’anhu pernah menulis instruksi kepada para pegawai dan pejabat negara. Sosok yang bergelar al-Faruq ini menegaskan bahwa shalat dijadikan sebagai takaran profesionalisme kinerja dan performa seseorang. Shalat adalah tolok ukur konsistensi seseorang.
Semoga para santri yang Anda menjadi bagian dari pemberi kebaikan kepada mereka menjadi generasi Qur’ani yang bertakwa dengan senantiasa istiqamah menegakkan shalat hingga agama Islam berjaya. Mari terus bersama Yayasan Huda Cendekia membangun peradaban Qur’ani bersama santri penghafal Kalam Ilahi.