https://academy-ss.com/ovo88/https://www.relici.org.br/lib/ovo88/https://uniserratga.com.br/xmon/ovo88/https://bbb.ceeur.es/xmon/ovo88/https://uniserratga.com.br/xmon/olxslot/https://erp.adiwarna.co.id/xmon/inislot88/https://biblioteca.unach.mx/media/BET/https://biblioteca.unach.mx/media/ssl/https://biblioteca.unach.mx/media/OVO/http://dora.bisedu.or.id:84/gar/https://merida.josemarti.edu.mx/https://journals.essrak.org/https://seminariohispano-brasileiro.org.es/ovo88/https://revista.ahf-filosofia.es/https://virtual.east.ac.ke/moodle/media/slot88ku/https://www.joglosemarbus.com/uploads/uploads/ovo88/https://jornadas.ahf-filosofia.es/https://magazine.ahf-filosofia.es/https://www.joglosemarbus.com/uploads/localovo88/http://capacitaciones.arcusur.org:8002/moodle/xmon/https://elearning.jec.co.id/local/oyo99/slot luar negeri
26 Agustus 2019 | Yayasan Huda Cendekia

Hari: 26 Agustus 2019

  • Berita Duka Menyelimuti MHI

    Berita Duka Menyelimuti MHI

    Bogor – Duka menyelimuti Ma’had Huda Cendikia di subuh pagi, ahad 25 Agustus 2019, dimana Ust. Hilman, S.Th.I dikabarkan meninggal dunia. Ustadz Hilman adalah salah satu santri lulusan terbaik Ma’had dengan hafalah Qur’an lebih dari 20 juz.

    Kabar duka ini amat memukul perasaan para santri, ustadz, juga karyawan di Yayasan Huda cendekia. Mereka merasa telah kehilangan salah satu sosok panutan dalam penjagaan al-Qur’an, juga dalam pergaulan. Senyum dan bahasa sopan yang senantiasa keluar dari lisan beliau adalah diantara alasan kepergian beliau teramat mengejutkan. Apalagi dengan lantunan ayat jika beliau sedang menjadi imam, sungguh momen yang tak kan terlupakan.

    Setelah mendapat kabar duka ini, beberapa perwakilan ustadz, juga teman-teman seangkatan beliau serentak menuju rumah beliau di Tasikmalaya.

    Memang setelah diketahui mengalami sakit lumayan parah pada akhir Juli lalu, beliau pun segera dilarikan ke RS PMI Bogor. Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa beliau terkena Meningitis. Setelah diketahui penyakitnya dan dirawat beberapa hari, pihak keluarga meminta untuk merawat beliau pulang ke kampung halaman dan dirawat di RS Tasikmalaya. Hal itu dilakukan untuk lebih meminimalisir biaya pengobatan dan agar lebih mudah perawatan.

    Biidznillah, setelah beberapa hari perawatan ada progress yang baik. Keadaan beliau mengalami peningkatan. Sudah mulai sadar, walau belum bisa beranjak dari tempat tidur. Dan alhamdulillah juga, untuk biaya pengobatan yang dari awal ternyata sudah mencapai angka 80jt, dengan izin Alloh ta’ala dapat terkumpul dalam 2 hari melalui penggalangan dana di sosial media.

    Dengan kondisi yang membaik, keluarga pun meminta pihar RS untuk mengizinkan dapat merawat beliau di Rumah. Setelah mendapat izin RS, beliau pun dibawa ke rumah dan dilakukan perawatan di rumah beliau sendiri.

    Namun rencana Alloh ta’ala tak ada yang tahu. Takdir telah tertulis, dan manusia hanya bisa berikhtiar. Kabar duka itu pun tiba-tiba menyentak di subuh pagi yang penuh keberkahan. Memang kabar duka untuk kita, tapi boleh jadi, itu adalah sepenggal perjalanan menuju surga yang telah lama beliau rindukan.

    Semoga Alloh ta’ala merahmati dan mengampuni dosa-dosa beliau.

  • Berlindung dari Empat Perkara pada Tasyahud Akhir

    Berlindung dari Empat Perkara pada Tasyahud Akhir

    Ada doa yang disunnahkan diamalkan setelah membaca tasyahud akhir sebelum salam.

    وعن أَبي هريرة – رضي الله عنه – : أنَّ رسُولَ اللهِ – صلى الله عليه وسلم – ، قَالَ : (( إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللهِ مِنْ أرْبَعٍ ، يقول : اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ عَذَابِ القَبْرِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالْمَمَاتِ ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ )) . رواه مسلم .

    Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian bertasyahud, hendaklah ia meminta perlindungan kepada Allah dari empat perkara dengan mengucapkan, ‘ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA MIN ‘ADZAABI JAHANNAM, WA MIN ‘ADZABIL QOBRI, WA MIN FITNATIL MAHYAA WAL MAMAAT, WA MIN SYARRI FITNATIL MASIIHID DAJJAAL’ (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal).” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 588]

    Penjelesan:
    1- Dianjurkan membaca doa ini pada tasyahud akhir, bukan tasyahud awal karena biasa tasyahud awal lebih singkat bacaannya. Dalam Sunan Abu Daud disebutkan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang dari kalian selesai dari tasyahud akhir, maka mintalah perlindungan dari empat perkara …” (HR. Abu Daud, no. 983; shahih)
    2- Seorang hamba yang beriman hendaklah meminta perlindungan pada Allah dari Jahannam.
    3- Siksa dan nikmat kubur benar adanya. Hal ini didukung dengan dalil Al-Qur’an, As-Sunnah dan ijmak.
    4- Yang dimaksud berlindung dari fitnah ketika hidup adalah tergoda dengan dunia, syahwatnya, kebodohan di dalamnya, yang paling besar adalah godaan saat akan meninggal dunia. Sedangkan fitnah mati adalah ujian setelah kematian. Ada juga ulama yang menerangkan bahwa fintah hidup adalah cobaan ketika hidup dan hilangnya kesabaran, sedangkan fitnah mati adalah pertanyaan di alam kubur. Inilah penjelasan hadits no. 983 dari Sunan Abi Daud dalam ‘Aun Al-Ma’bud.
    5- Al-Masih Ad-Dajjal adalah musibah besar yang ada di akhir zaman sehingga seorang muslim wajib meminta perlindungan pada Allah dari-Nya.

WhatsApp chat