Bogor – Duka menyelimuti Ma’had Huda Cendikia di subuh pagi, ahad 25 Agustus 2019, dimana Ust. Hilman, S.Th.I dikabarkan meninggal dunia. Ustadz Hilman adalah salah satu santri lulusan terbaik Ma’had dengan hafalah Qur’an lebih dari 20 juz.
Kabar duka ini amat memukul perasaan para santri, ustadz, juga karyawan di Yayasan Huda cendekia. Mereka merasa telah kehilangan salah satu sosok panutan dalam penjagaan al-Qur’an, juga dalam pergaulan. Senyum dan bahasa sopan yang senantiasa keluar dari lisan beliau adalah diantara alasan kepergian beliau teramat mengejutkan. Apalagi dengan lantunan ayat jika beliau sedang menjadi imam, sungguh momen yang tak kan terlupakan.
Setelah mendapat kabar duka ini, beberapa perwakilan ustadz, juga teman-teman seangkatan beliau serentak menuju rumah beliau di Tasikmalaya.
Memang setelah diketahui mengalami sakit lumayan parah pada akhir Juli lalu, beliau pun segera dilarikan ke RS PMI Bogor. Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa beliau terkena Meningitis. Setelah diketahui penyakitnya dan dirawat beberapa hari, pihak keluarga meminta untuk merawat beliau pulang ke kampung halaman dan dirawat di RS Tasikmalaya. Hal itu dilakukan untuk lebih meminimalisir biaya pengobatan dan agar lebih mudah perawatan.
Biidznillah, setelah beberapa hari perawatan ada progress yang baik. Keadaan beliau mengalami peningkatan. Sudah mulai sadar, walau belum bisa beranjak dari tempat tidur. Dan alhamdulillah juga, untuk biaya pengobatan yang dari awal ternyata sudah mencapai angka 80jt, dengan izin Alloh ta’ala dapat terkumpul dalam 2 hari melalui penggalangan dana di sosial media.
Dengan kondisi yang membaik, keluarga pun meminta pihar RS untuk mengizinkan dapat merawat beliau di Rumah. Setelah mendapat izin RS, beliau pun dibawa ke rumah dan dilakukan perawatan di rumah beliau sendiri.
Namun rencana Alloh ta’ala tak ada yang tahu. Takdir telah tertulis, dan manusia hanya bisa berikhtiar. Kabar duka itu pun tiba-tiba menyentak di subuh pagi yang penuh keberkahan. Memang kabar duka untuk kita, tapi boleh jadi, itu adalah sepenggal perjalanan menuju surga yang telah lama beliau rindukan.
Semoga Alloh ta’ala merahmati dan mengampuni dosa-dosa beliau.